Ketika pertama kali lihat ‘Water Propagation’ yang pertama terlintas di kepala saya adalah “kok, bisa?”. Padahal salah satu penyebab utama kematian pada sukulen adalah overwatering atau media tanam yang terlalu lama dalam keadaan basah. Sekarang ada orang yang blak-blakan menanam sukulen dengan media air, bukan basah lagi dong namanya, yaa. Hmmm,.



Bukan sukulen namanya kalo ga membuat penasaran. Beberapa minggu terakhir saya mulai sering browsing tentang waterprop. Di artikel kali ini saya akan membagikan ‘temuan’ saya tentang water propagation. Pertama-tama, mari kita bahas ‘How to do’ nya dulu.

Step 1

Pilih bagian yang akan di propagasi. Seperti propagasi pada umumnya, yang pertama harus ditentukan adalah bagian yang akan dipropagasi, bisa dari daunnya, batang yang dipotong atau pun dari anakan (offset). Dari beberapa artikel yang saya temukan, waterprop dari offset memberikan hasil yang lebih baik karena offset sebenarnya sudah menjadi individu sejati meski masi berukuran kecil.



Step 2

Siapkan tray atau wadah. Yang biasa digunakan adalah gelas kaca, ukuran mulut gelas disesuaikan dengan ukuran dari sukulen yang akan dipropagasi. Menurut saya agak sulit, karena ukuran sukulen bermacam-macam. Jadi saya mengakalinya dengan menggunakan double tip. Tinggal tempel aja. Wadah dietakkan di tempat yang terlindung dari hujan tapi cukup terang.



Step 3

Letakkan sukulen di wadah. Ingat, dalam semua jenis propagasi, sebelum meletakkan sukulen yang akan dipropagasi pastikan mereka dalam keadaan callous (kering). Bekas luka dari pencabutan/pemotongan harus kering sebelum diletakan dalam wadah/media. Dalam peletakannya sendiri, untuk water propagation  ada yang bilang ujung sukulen baik yang berakar/tidak dicelupkan langsung sebagiannya ke dalam air, ada juga yang bilang diletakkan dekat permukaan air (tidak menyentuh). Saya pribadi lebih memilih opsi kedua, #kalo mas anang gimana?



Step 4

Menunggu. Perlu waktu 3-4 minggu sampai muncul akar pada spesimen yang berhasil. Serius, tunggu saja. Paling refill air sesuai kebutuhan. Water propagation sesederhana itu. 



Selain step by step water propagation yang super singkat, disini saya ingin memaparkan beberapa hal, mostly opinion though. Saya sendiri baru mencoba beberapa kali dan sangat awam di bidang ini. Sangat terbuka bagi anda yang punya pengalaman untuk sharing seputara water propagation. Diantos 😊


Ada beberapa poin yang harus saya ceritakan tentang water propagation karena menurut saya ini cukup penting.

Poin 1. Tidak semua sukulen bisa dipropagasi dalam air. Itu yang saya baca dari sebuah artikel di internet. Tapi menurut saya memang tidak semua jenis propagasi bisa cocok dengan semua sukulen. Opsi yang bisa kita ambil adalah bereksperimen sebanyak mungkin, cari tahu mana yang berhasil mana yang tidak. Di luar sana, saya lihat mayoritas yang di propagasi adalah echeveria dan keluarga terdekatnya.

Saya pernah coba water propagation ke Gollum jade, tapi doi busuk. Entah karena ga cocok atau saya yang jorok karena pakai air yang berlumut dan malas bersihin, hehe

Poin 2. Ketika sukulen yang sudah tumbuh akar dari water prop akan dipindah ke media tanah, harus dikeringkan dulu baru ditanam. Ini agak aneh sebenarnya mengingat dalam water prop, akar sukulen selalu dalam keadaan basah. Open for discussion bangetlah ini.

Poin 3. Akar yang tumbuh dari water prop tumbuh lebih cepat dari propagasi dengan media biasa. Saya rasa ini sebabnya mengapa banyak yang mulai menggunakan water prop. Di pelajaran IPA waktu SD pernah di bahas kalau akar tanaman sudah otomatis tumbuh menuju tempat air berada. Mengenai perbedaan kecepatan tumbuh akar ini, saya berpendapat kalau water propagation bisa menstimulus pertumbuhan akar pada sukulen. Jadi sel-sel yang berdifferensiasi menjadi akar mungkin jadi semangat untuk tumbuh ketika menyadari kalau

Sekarang sumber air sudekat! :v





Berminat untuk mengadopsi Sukulen ? Untuk order silahkan klik
  


Lanjutkan membaca


>> Propagasi Sukulen dari Batang

>> 10 Jenis Sukulen yang mudah di Propagasi