Uda waktunya nyiram belum ya?


Tantangan yang mungkin paling berat untuk para Grower sukulen adalah menentukan kapan harus menyiram sukulen. Seringkali penjadwalan penyiraman rutin tidak berlaku untuk sebagian besar sukulen. Karena kebutuhan sukulen terhadap air sangat bervariasi kadarnya tergantung dari banyak faktor, diantaranya: Temperatur, Kelembaban, Jenis sukulennya sendiri, Material pot dan Daya serap media tanam.

Agak terlalu memaksakan sebenarnya untuk memberika patokan fix harus menyiram seminggu sekian kali yang diberlakukan untuk semua sukulen dan di semua tempat. Padahal, untuk daerah yang sama perlakuan bisa beda untuk sukulen yang diletakkan indoor dan outdoor.

Meskipun dikenal sebagai tanaman yang tahan banting, ternyata tidak semudah itu ya? Sebagian dari anda mungkin mulai merasa kalau sukulen ini ribet perawatannya. Well, jawabannya bisa ya dan tidak.

Iya untuk jenis-jenis tertentu dan tidak untuk mayoritas sukulen yang sudah dewasa/berukuran besar. Mungkin anda pernah melihat berbagai jenis sukulen yang umumnya sudah cukup besar dibiarkan terlantar tapi bisa hidup dengan baik. Itu karena mereka sudah lebih kuat dari sukulen-sukulen hias yang dijual di nursery dalam pot diameter 10cm.

Untuk sukulen yang masih kecil, pot diameter 10 atau lebih kecil lagi, perawatannya lebih susah. Terutama, untuk sukulen yang masih kecil, seperti anakan yang baru saja dipisah dari induk atau individu baru yang didapat dari propagasi. Masalah perawatan yang paling sulit menurut Aa adalah tentang penyiraman.

Artikel tentang penyiraman bisa anda baca disini. Ada baiknya anda membaca artikel itu dulu sebelum melanjutkan membaca artikel ini.

Inti dari metode yang Aa gunakan untuk menyiram sukulen adalah menunda penyiraman sampai media tanam sudah benar-benar kering. Pertanyaannya, bagaimana caranya?

Cara yang biasa Aa gunakan adalah dengan memasukan telunjuk ke dalam pot, lalu merasakan dengan ujung jari apakah media tanamnya sudah kering atau belum. Bisa juga dengan memasukan lidi, atau benda lain untuk mengecek kondisi bagian dasar pot.

Cara lainnya bisa dengan mengecek berat pot setelah penyiraman. Jadi, anda coba angkat pot yang sudah anda siram, rasakan beratnya. Beberapa hari kemudian anda coba angkat lagi, apakah beratnya berkurang. Kalo iya tunda penyiraman, lalu cek ulang beberapa hari lagi. Jika setelah anda cek tidak ada perubahan dengan pengecekan sebelumnya maka air di dalam pot sudah menguap semuanya dan bisa anda siram. 

Cara ini memanfaatkan perubahan berat pot karena ada tambahan berat dari air. Berat pot setelah disiram akan berangsur turun seiring air di dalam pot menguap akibat evaporasi. Jika tidak ada perubahan berat setelah dua kali pengecekan maka bisa disimpulkan air di dalam pot sudah mengering dan bisa disiram kembali.

Awalnya akan terasa merepotkan, tapi lama kelamaan nanti anda akan semakin hafal dalam kondisi cuaca tertentu harus berapa kali seminggu anda menyiram. Sebelum anda hafal, pasti akan selalu ada trial dan error. Error-nya adalah sukulen anda kelebihan atau malah kekurangan air. 

Sekarang, mari kita pelajari tanda-tandanya :)


Kekurangan Air



Gambar di atas menunjukan gejala sukulen yang kekurangan air. Ciri-cirinya,
  • Warna memudar,
  • Daun tidak tegak, tapi terlihat lesu,
  • Batang tampak berkeriput dan berukuran lebih kecil





Yang harus anda lakukan adalah: 

  • Tingkatkan frekuensi penyiraman
  • Pastikan media tanam basah sepenuhnya ketika disiram



Kelebihan Air


Gambar diatas menunjukan gejala sukulen yang kelebihan air. Ciri-cirinya,
  • Daun terlihat seperti bening, atau tembus pandang.
  • Daun tampak kuning dan terasa berair jika dipegang
  • Batang atau daun terasa lembek, kadang disertai perubahan warna jadi agak gelap
  • Daun mudah lepas jika tersentuh


Yang harus anda lakukan adalah sebagai berikut

  • Tunda penyiraman, setidaknya sampai satu minggu ke depan, atau bisa lebih jika media tanam masih basah.
  • Segera potong dan buang bagian yang tampak membusuk agar tidak menyebar.
  • Kurangi frekuensi penyiraman untuk mencegah pembusukan berlanjut.


Dari dua kondisi di atas, yang paling sulit untuk diperbaiki adalah kondisi kelebihan air. Sekali ada bagian yang sudah membusuk biasanya sulit dihentikan, apalagi jika terlambat ditangani. Oleh karena itu, jika Aa ragu-ragu apakah sudah waktunya menyiram atau belum Aa biasanya menunda penyiraman sampai benar-benar yakin sukulen Aa sudah siap untuk disiram.



Berminat untuk mengadopsi Sukulen ? Untuk order silahkan klik







Lanjutkan membaca


>> Sukulen vs Air Conditioner

>> Dimana Sebaiknya Meletakkan Sukulen