Bagaimana cara merawat Echeveria?


As per request, postingan Aa kali ini adalah tentang perawatan Echeveria. Banyak yang mengadu (halah, bahasanya,.) soal susahnya memelihara jenis sukulen yang satu ini. Makanya di postingan kali ini, Aa mau bahas agak panjang soal Echeveria.

Echeveria adalah satu sukulen yang jadi favorit grower karena tampilannya yang elegan. Bentukannya seperti bunga mawar atau melati dan selalu terlihat cantik tanpa harus tunggu berbunga. Aneka warna dan bentuk daun jadi salah satu penunjang daya tarik Echeveria. Tapi, kebanyakan grower atau calon grower mundur teratur setelah menewaskan satu dua Echeveria.

echeveria
Echeveria,  salah satu jenis sukulen favorit grower

Sebenarnya, tidak ada yang sulit hanya kita saja yang belum terbiasa dan belum mengerti tentang sukulen yang dirawat maunya apa. Echeveria adalah salah satu jenis sukulen yang agak rewel karena kesensitifannya terhadap asupan air dan cahaya.

Nah, untuk memperbesar survival rate dari Echeveria yang kita rawat, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, mari bahas satu per satu.


Media tanam

– salah satu faktor krusial dalam perawatan Echeveria adalah di media tanam. Dua hal yang paling sering jadi penyebab kematian Echeveria adalah serangan serangga (semut dan kutu putih) dan Overwatering. Kedua hal tersebut erat kaitannya dengan media tanam.

Media tanam sukulen yang baik adalah media yang tidak menyimpan air dalam waktu yang lama. Misal, hari ini disiram, selang dua tiga hari setidaknya bagian atas tanah sampai beberapa senti bawahnya harusnya sudah mulai kering. Selain kesalahan dalam cara menyiram, kriteria media tanam yang dipakai juga berpengaruh. Dan Ingat! selalu hindari pot tanpa lubang drainase. Secantik apa pun potnya kalau membuat anda susah dalam mengatur penyiraman lebih baik diganti.

Penyiraman 

penyiraman Echeveria baiknya disiramkan langsung ke media tanam tanpa mengenai daun. Soalnya, seringkali air yang dipakai menyiram tidak benar-benar bersih sehingga meninggalkan bercak kotor pada daun ketika airnya kering. Bisa juga ketika Echeveria anda terkena debu dan debunya menempel pada daun, penyiraman akan membuat debu menggumpal dan membentuk noda pada daun ketika airnya mengering.

Ada beberapa grower yang tidak menyarankan menyiram Echeveria pada daunnya karena alasan takut busuk. Tapi menurut Aa sih, bisa-bisa aja, cuma masalah estetika. Pembusukan bisa terjadi kalau memang ada bagian batangnya yang luka dan belum mengering trus terkena air ketika menyiram. Nah itu baru bisa menyebabkan pembusukan.

Penyiraman yang kurang tepat bisa mengakibatkan dua hal, yaitu overwatering dan underwatering. Overwatering sih biasanya yang lebih sering terjadi.

Jadi gini, ledis en jentelmen. Anda bisa membayangkan kalau daun pada Echeveria itu adalah sel-sel yang berisi cadangan air milik Echeveria yang digunakannya untuk operasional kehidupannya sehari-hari. Nah ketika air ini belum direfill karena media tanam kering, cadangan air akan menipis sehingga daun tampak mengkerut. Dalam kondisi yang cukup parah, daun akan mengering karena cadangan airnya habis. Ini disebut underwatering. Normalnya, daun yang pertama mengering adalah daun yang paling bawah. Jika pengeringan terus berlangsung, cadangan air dalam daun habis dan batang pun akan menyusul jadi kering kerontang. Your beloved plant just died,.

Pencegahan terbaik dilakukan ketika masih satu dua daun yang kering. Segera cabut dengan lembut daun yang kering dan buang dari pot. Proses daun kering sampai mempengaruhi kesehatan batang bervariasi tergantung temperatur setempat, makin panas lokasinya akan semakin cepat. Jadi jika anda tinggal di Afrika dan lupa menyiram Echeveria ketika media tanamnya sudah kering, hampir bisa dipastikan Echeveria anda akan mati kering.

Sebaliknya, jika penyiraman dilakukan berlebihan disebut overwatering. Sempat Aa singgung di awal, overwatering terkait erat dengan media tanam dan pot yang digunakan. Kalau keduanya sudah bagus, penyakitnya ada di grower, hehe. Sindrom ingin sering menyiram adalah penyakit yang sangat mematikan.

Echeveria adalah sukulen dengan akar tipe serabut, tipis dan mudah rusak beda dengan kaktus atau euphorbia yang akarnya lebih tebal. Bentukan akar ini menentukan daya tahannya terhadap kondisi media tanam. Akarnya yang serabut akan cepat rusak jika media tanamnya basah dalam waktu yang cukup lama. Ini yang sering terjadi dalam perawatan Echeveria, akarnya rusak karena overwatering dan batangnya akan mulai membusuk karena air gagal diserap akar dan hanya membasahi batang yang tertanam dalam media.

Pencegahan terbaik bisa dilakukan ketika baru satu dua daun yang busuk. Kalo sudah rontok semua, repot. Apa lagi kalau batangnya sudah kena. Game over.

Daun busuk tampilannya berbeda dengan daun sehat (yaiyalah). Untuk Echeveria dengan daun yang berwarna cerah seperti E. elegan dan E. shaviana biasanya daun busuknya berwarna kekuningan-orange dengan tekstur kenyal, dapat dicek dengan memijit daunnya perlahan. Daunnya akan terasa basah dan berair. Untuk Echeveria berdaun gelap seperti E. blackprince dan E. purposorum daun busuknya berwarna kehitaman dan berair ketika dipijit.

Pencahayaan 

asupan sinar matahari adalah hal yang tidak bisa ditawar ketika merawat Echeveria. Kalau anda ingin memelihara Echeveria di dalam kamar yang tidak tersentuh cahaya matahari lebih baik beli Echeveria yang terbuat dari plastik, jangan yang hidup. Mayoritas Echeveria membutuhkan asupan cahaya sekitar 4-6 jam sehari dalam kondisi yang terang.

Kalau bersikeras ingin menyimpan indoor, anda sebaiknya effort dengan mengeluarkan Echeveria untuk dijemur tiap pagi atau sore. Meskipun tidak sampai menyebabkan kematian, asupan cahaya akan mempengaruhi tampilan Echeveria secara signifikan.

Echeveria yang tumbuh jauh dari cahaya matahari akan stretching/etiolasi, yaitu batangnya jadi tumbuh tinggi/’mekar’ dan jarak antar daunnya jadi berjauhan. Echeveria yang terawat dengan baik, daunnya rapat dan tersusun rapih. Jika Echeveria anda tumbuh daunnya tidak rapat alias ada jarak, sebaiknya anda cek lagi kondisi pencahayaan Echeveria anda.

*hal ini tidak berlaku untuk Echeveria yang memang tumbuh tidak dalam bentuk roset (seperti bunga) seperti jenis E.pulvinata. jenis seperti ini memang batangnya tumbuh menjulang, bukan etiolasi.
Echeveria pulvinata
E.pulvinata batangnya tumbuh tinggi menjulang

Selain etiolasi, kekurangan cahaya akan mempengaruhi ukuran dan warna daun. Ukuran daun baru akan mengecil dan warna daun akan tampak kusam. Kalau Echeveria anda warnanya jadi tidak sebagus ketika pertama dibeli, coba cek pencahayaannya.

Meskipun butuh asupan cahaya yang banyak, Echeveria tidak seperti kaktus yang sanggup menerima cahaya terik. Lewat jam 11, ketika matahari sangat terik, Echeveria yang tidak terlindung oleh atap atau filter akan mengalami sunburn atau daun terbakar. Daunnya akan menghitam seperti gosong. Gosongnya permanen, meski tidak sampai menimbulkan kematian.

Catatan khusus, untuk Echeveria dengan permukan daun berbulu seperti E. setosa dan E. doris taylor, sebaiknya diberi filter untuk mengurangi intensitas cahaya yang diterima. Mereka butuh cahaya yang terang tapi tidak terik. Standar terik mereka lebih rendah dari jenis Echeveria yang lain. Kalau intensitas cahaya yang mereka dapat di atas kesanggupan mereka, bulu di tepi daunnya akan berubah kecoklatan dan mengering. It is not a good thing. Segera berikan filter sebelum daunnya gosong semua.

Itulah kurang lebih yang bisa Aa share soal perawatan Echeveria. Sepintas mungkin terdengar repot, tapi ya gitu, ada tampilan ada usaha. Gapapalah ribet, asalkan tetap glowing

Oia, sama seperti sukulen pada umumnya, daya tahan menyesuaikan ukuran. Makin besar ukurannya, makin tough sukulennya. Jadi kalau mau coba rawat Echeveria, baiknya mulai dari ukuran yang lebih gede. Lebih mahal sih, tapi worth it. Daya tahannya lebih bagus dari pada yang ukurannya lebih kecil. Atau, pilih Echeveria yang memang tangguh, misalnya E. purposorum dan E. agavoides.



Berminat untuk mengadopsi Sukulen ? Untuk order silahkan klik







Lanjutkan membaca