Pernah lihat sukulen-sukulen imut ditanam dalam satu pot?

Lucu kan ya??
Warna-warni dan aneka bentuk dalam satu wadah, it’s like a work of art.

Tapiiii, bikin succulent arrangement sebenarnya ga sesimple itu loh,. Karena sukulen itu mahluk hidup yang tentu punya karakteristik tersendiri pastinya ada istilah ‘cocok-cocokan’ ketika harus dipasangkan dengan sukulen lain.

Hmmmm,...

Ribet? Ga juga sih,. Bisa sebenernya asal pasang aja yang penting cakep, tapi langgeng enggaknya kan ga bisa dipastiin. Nah, berikut ada beberapa hal yang bisa dipertimbangkan saat akan membuat rangkaian sukulen,


1. Warna

Sukulen pada umumnya punya satu warna (kecuali variegata dan sukulen dalam kondisi stress), bervariasi dari hijau, kuning, kebiruan malah ada juga yang berwarna putih. Kalo kalian punya sukulen yang beda- beda warnanya, bisa tuh di mix dalam satu pot biar terlihat kece kayak di bawah ini. Pertimbangkan warna komplementer biar susunan warnanya tetep kelihatan elok ya.
Succulent arrangement
Succulent arrangement



Atau, kalo kalian cuma punya sukulen satu warna aja, bisa juga dipilihin yang beda-beda bentuknya biar kalo pun hijau hijau tapi tetep eksotis.

Succulent arrangement
Succulent arrangement


2. Susunan

Dalam penyusunan sukulen, ada formula sederhana yang disebut ‘thriller, filler, spiller’. Kebanyakan foto-foto rangkaian sukulen di IG pake formula ini. Simple tapi ngena banget. Mari kita bahas satu persatu.

        Thriller 

– adalah jenis sukulen yang berduri atau tinggi dan tampil mencolok. Biasanya ini jenis yang pertama kali dilihat orang ketika melihat rangkaian sukulen. Sukulen tipe thriller digunakan sebagai background alias disimpan di posisi belakang.

Untuk thriller, kalian bisa pake kaktus grafting, euphorbia, portulacaria dan aneka crassula berpostur tinggi.


        Filler 

– adalah jenis yang dipakai untuk mengisi ruang kosong disekitar Thriller. Untuk rangkaian sukulen yang jumlahnya lebih dari 3, disarankan untuk menambah jumlah filler sukulen saja, thriller cukup satu.

Filler bisa beraneka ragam, pilih tipe sukulen yang berbentuk roset (seperti bunga) seperti echeveria atau haworthia, bisa juga yang tumbuh seperti semak-semak menumpuk atau sukulen yang mudah bertunas semacam faucaria, aloe dan gasteria


Spiller 

– adalah sukulen yang posturnya melebar hingga melebihi batas permukaan pot. Bisa juga dipilih sukulen yang tumbuh menggantung ke bawah. Untuk Spiller, bisa kalian pilih sukulen gantung seperti Senecio rowleyanus dan sedum, atau kalo ga mau yang menjuntai bisa pilih echeveria, graptopetalum dan sejenisnya yang berdaun lebar. It works! Cobain deh


3. Kebutuhan Cahaya

Nah ini yang biasanya ga jadi pertimbangan orang-orang. Sukulen punya kebutuhan cahaya yang berbeda-beda. Ada yang butuh cahaya terang dalam jumlah banyak, ada juga yang butuh cahaya minim dan terbakar jika kena sinar matahari berlebih.

Pasangkan sukulen yang memiliki kebutuhan  cahaya yang sama agar nanti bisa disesuaikan dengan peletakan pot nantinya. Sebagai contoh, echeveria pada umumnya membutuhkan sinar matahari terang yang banyak namun tidak terik, tapi pengecualian untuk echeveria berbulu seperti E. Setosa yang cukup dengan cahaya yang redup. Sinar matahari yang terlalu terang akan membuat tepi daunnya kecoklatan seperti hangus.


4. Kebutuhan air

Terakhir, pasangkan sukulen dengan kebutuhan air yang relatih sama. Jangan pasangkan sukulen yang cepat haus dengan sukulen yang minumnya irit sekali. Sebagai contoh, susunan sukulen dibawah ini sebenarnya agak risky,.

Succulent arrangement
Succulent Arrangement


Meskipun dari segi warna, susunan dan kebutuhan cahaya sudah oke. Tapi kebutuhan airnya agak bentrok. Sukulen thriller yang dipakai adalah euphorbia trigona yang dalam kondisi stress (cahaya matahari dapet banyak tapi penyiraman dikurangi) dan tentu untuk mempertahankan warnanya penyiraman harus diminimalisir. Untuk echeveria sebagai filler mungkin tidak berdampak banyak, tapi yang masalah nanti adalah di spillernya. Senecio ‘string of pearl’ ini termasuk sukulen yang rakus konsumsi airnya,. Kurang penyiraman akan membuat butiran hijaunya layu dan mengkerut,.

So, kedepannya ada dua kemungkinan,. Pertama, mempertahankan warna euphorbia dengan mengorbankan senecio,. Atau mempertahankan senecio dengan resiko euphorbia berubah warna,..

It’s kinda complicated but really-really interesting!
Cobain deh, kalo punya stok sukulen yang beraneka warna dan bentuk coba dibikin rangkaian (arrangement) biar makin kece.



 Berminat untuk mengadopsi Sukulen ? Untuk order silahkan klik



Lanjutkan membaca

>> Mitos Batu Drainase

>> Menanam Sukulen di Pot tanpa Lubang


<< KEBUTUHAN RUMAHMU ADA DISINI! >>